Orang Sunda memiliki falsafah, “Kitu nya kitu, urang ulah kitu”. Wong Jowo ada “Ngono ya ngono, ojo ngono”. Begitu ya begitu, jangan begitu (kita).
Ini falsafah bagimana harusnya kita bersikap. Toleran, memahami setiap sifat karakter manusia. Ada yang diam, ada yang culas, ada yang ahli kritik, ada yang selalu melihat keburukan, ada juga yang melihat prestasi atau buah karya. Semua manusia itu unik dan istimewa. Siapa pun yang jadi “pemimpin” seharusnya memiliki cara pandang ini. Agar “laukna beunang, caina herang”. Ikan kita dapat tanpa memperkeruh airnya.
Kesulitannya adalah EGO DIRI. Harga diri yang diletakkan dengan standar tinggi. Tak luluh dengan “main target” yang akan dicapai. Ketakutan disebut sebagai pemimpin lembek juga bisa melahirkan sikap “mau menang sendiri”. Sebab itu, mengalah adalah jalan terbaik. Kau sebagai ayah.. Akan dihadapkan dengan sifat karakter anak-anak yang berbeda. Istri yang terus menerus harus dimengerti. Kapan atuh saya yang harus difahami mereka? Ini masih di skup keluarga. Belum di masyarakat. Di paguyuban atau Ormas. Jangan ada fikiran seperti itu. Pemimpin itu, manusia yang telah selesai dengan dirinya sendiri. Begitu pelajaran tentang leadership.
Ketersiksaan diri itu sederhana sebenarnya.. Ingin menyenangkan semua manusia. Ini tak mungkin! Resiko kebjijakan kadang mengharuskan kita mengambil kata tegas tindakan lugas. Bersiap mental. Selama kamu ada di-rule aturan main yang disepakati bersama, ocehan itu tak perlu menjadi beban dirimu.
Pemimpin mengalah itu sangat berbeda dengan pemimpin kalahan. Beda jauh. Dia liat lentur. Bak pegas… Per yang semakin didorong kuat, membuat terpental yang mendorongnya. Ajeg di tempat. Tidak didorong, ya diam juga di tempatnya.
Alhasil, dia harus selalu berkorban. Bahkan harga dirinya. Motivasi terbesarnya adalah semua harus berjalan. Semua harus menuju satu titik. Kebersamaan itu adalah mengelola perbedaan. Motivasi manusia sangat berbeda. Ada yang agar namanya berkibar. Ada yang urusan perut harus terisi. Leader itu seorang conducters orkestra. Dia bisa meramu alat musik yang berbeda menjadi satu kesatuan nada irama yang serasi dan merdu.
Sampai di sini baru kau akan memahami arti makna terdalam “Keun Bae”.